Written by 1:27 am CONSOLE GAMES, NEWS, PC GAMES, PS 5 / PS4 GAMES, REVIEW, SWITCH GAMES, XBOX GAMES

The Cabin Factory: Game Horor yang Menipu dan Bikin Ketagihan

Dari Game Iseng Jadi Legenda Internet

Kalau kamu ngikutin tren game horor beberapa bulan terakhir, pasti udah pernah denger soal The Cabin Factory. Game ini sempat meledak di TikTok dan YouTube karena satu hal sederhana: semua orang yang main kelihatannya menyesal.
Awalnya mereka santai cuma game “spot the difference” kan? Tapi beberapa menit kemudian, ekspresi berubah. Ada yang menjerit, ada yang langsung keluar game, ada juga yang bengong kayak habis liat sesuatu yang “nggak seharusnya ada di sana.”

Dari situ, The Cabin Factory langsung naik daun. Clip-clip reaksinya viral di mana-mana, dan hashtag #TheCabinFactory jadi bahan obrolan di komunitas horor digital. Lucunya, game ini bukan buatan studio besar. Ia lahir dari otak gila tim kecil di balik The Mortuary Assistant, game yang juga terkenal karena sukses bikin pemainnya takut buka pintu kulkas setelah main.

Konsep dasarnya sebenarnya sesederhana game cari perbedaan. Kamu dikasih dua tampilan ruangan dan harus menandai bagian yang berubah. Tapi yang bikin semua orang gelisah adalah caranya permainan ini memutarbalikkan rasa nyaman.
Kadang kamu ngerasa ada yang berubah, tapi nggak bisa nunjukin apa. Kadang kamu yakin nggak ada yang salah, tapi tiba-tiba lampu berkedip dan suara asing berbisik di telingamu.

Di awal 2025, The Cabin Factory cuma ada di PC. Tapi karena sukses besar dan hype nggak berhenti, sekarang game ini akhirnya rilis di konsol mulai dari PlayStation sampai Nintendo Switch. Tepat sebelum Halloween, tanggal 16 Oktober 2025, game ini resmi bisa bikin kamu menyesal main sendirian di ruang tamu.

Gameplay-nya Nggak Ribet, Tapi Bikin Paranoid Berat

Kalau kamu pernah main I’m on Observation Duty, mungkin udah familiar sedikit. Tapi The Cabin Factory punya “jiwa” yang beda. Ia lebih halus, lebih sabar, dan jauh lebih manipulatif.

Kamu cuma duduk di depan layar, memperhatikan ruangan dengan sangat teliti. Ada meja, lemari, lampu, dinding pabrik yang dingin. Semuanya statis, normal, membosankan. Tapi semakin lama kamu perhatiin, makin terasa sesuatu yang aneh. Objek tiba-tiba lebih dekat, bayangan di sudut bergeser sedikit, atau kadang cuma rasa nggak nyaman yang sulit dijelaskan.
Dan ketika akhirnya kamu klik “anomaly detected”, kadang kamu benar. Kadang juga kamu malah diserang entitas tak dikenal dan game over.

Salah satu kekuatan game ini adalah cara membangun ketegangan tanpa harus teriak-teriak. Nggak ada jumpscare murahan, nggak ada monster berlari ke arah kamera. Yang ada cuma rasa nggak aman yang terus tumbuh di kepala. Setiap klik jadi taruhan antara lega dan panik.

Pas main di konsol, sensasinya malah makin intens. Getaran halus di controller bikin atmosfer makin hidup. Bayangin lagi duduk di ruang gelap, headset nyala, dan tiba-tiba stick kamu bergetar pelan waktu kamu sadar kursi di pojokan tadi… nggak ada barusan.
Gue main versi demo-nya, dan itu beneran bikin deg-degan tanpa harus ada yang lompat ke layar.

Yang keren, The Cabin Factory punya sistem randomisasi anomali. Jadi setiap kali kamu main, perubahannya nggak sama. Ada ratusan kombinasi kecil dari perubahan posisi benda sampai entitas visual yang cuma nongol sepersekian detik. Artinya, walaupun kamu udah hafal layout ruangan, kamu tetap nggak bisa tenang.

Komunitasnya pun rame banget. Di Reddit dan Discord, orang-orang saling sharing screenshot anomali paling aneh yang mereka temuin. Ada yang bikin teori kalau game ini punya lapisan cerita tersembunyi di balik setiap ruangan. Bahkan ada yang ngulik file game-nya buat nemuin suara rahasia yang katanya “nggak sengaja keikut” pas rekaman. Spoiler alert: jangan dengerin sendiri malam-malam.Kenapa Game Horor Sekecil Ini Bisa Jadi Viral Segede Itu

Gue pribadi percaya The Cabin Factory jadi viral bukan cuma karena menakutkan, tapi karena cara game ini memahami ketakutan modern.
Kita hidup di era di mana horor bukan lagi soal darah dan monster, tapi soal perasaan aneh yang nggak bisa dijelaskan. Dan game ini tepat di titik itu.

Secara teknis, The Cabin Factory sederhana banget. Grafisnya bukan yang realistis, malah cenderung monoton. Tapi di situlah letak magisnya. Game ini bikin otak kamu main sendiri ngebayangin hal-hal yang mungkin nggak ada.
Developer-nya kayak sengaja nyiptain ruang kosong biar imajinasi pemain yang ngisi sendiri rasa takutnya.

Kalau dibandingin sama P.T. (demo legendaris yang dibatalkan jadi Silent Hills), The Cabin Factory itu kayak versi indie-nya yang lebih subtil.
P.T. bikin kamu takut karena loop tanpa akhir. The Cabin Factory bikin kamu takut karena kamu sadar kamu nggak bisa percaya matamu sendiri.

Faktor lain yang bikin viral jelas komunitas. Horor kayak gini tumbuh lewat internet. Klip pendek, reaksi streamer, teori konspirasi fans semuanya berperan.
Setiap kali ada streamer yang teriak karena kursi pindah tempat, ribuan orang langsung penasaran buat nyobain. Dan mereka akhirnya mengalami hal yang sama. Ini kayak word of mouth era digital, di mana ketakutan bisa menular lewat algoritma.

Bahkan banyak gamer nongkrong di TikTok cuma buat nonton orang lain panik. Ada yang bilang game ini “kayak mimpi buruk versi interaktif.”
Dan jujur? Nggak salah. Karena setelah main, gue sendiri butuh buka YouTube yang isinya video kucing biar tenang.

Refleksi: The Cabin Factory dan Masa Depan Game Horor

Di antara banjir game besar dengan visual bombastis dan jumpscare overkill, The Cabin Factory nunjukin kalau horor terbaik kadang datang dari ide paling simpel.
Game ini nggak butuh darah, nggak butuh monster, cuma butuh ruangan kosong dan sedikit rasa curiga.

Yang menarik, kesuksesan The Cabin Factory juga jadi bukti kalau game indie masih punya ruang besar di industri. Di tengah dominasi franchise AAA, masih ada tempat untuk karya kecil yang jujur, fokus, dan berani beda.
Dan jujur, mungkin itu yang paling menakutkan dari semuanya: kesederhanaan yang terasa terlalu nyata.

Setelah main, gue jadi mikir kenapa game kayak gini bisa bikin kita takut, padahal nggak ada apa-apa? Jawabannya mungkin karena ia menyentuh hal paling manusiawi dari ketakutan: perasaan bahwa dunia bisa berubah tanpa kita sadari.
Dan di zaman di mana realitas makin kabur, The Cabin Factory terasa kayak cermin kecil yang memantulkan kecemasan itu dengan cara paling pelan dan menyeramkan.

Kalau kamu penggemar found footage horror, analog horror, atau suka sensasi “takut tapi pengen lagi”, game ini wajib kamu coba.
Tapi saran gue: jangan main sendiri. Atau kalau nekat, siap-siap lihat bayangan di pojok kamar kamu nanti malam. Siapa tahu, kursinya berubah posisi.

Visited 4 times, 1 visit(s) today
Close